

Sudah capek mikir ide, tapi impresi konten segitu-gitu aja? Sabar, bisa jadi masalahnya bukan di kualitas kontenmu, tapi di timing-nya. Coba deh, tim kreatif kamu sekali-kali bikin konten berdasarkan trending topic, entah itu buat medsos ataupun blog.
Oh tenang, cara itu udah dibuktikan kok oleh banyak penelitian. Salah satunya dari arXiv, yang menyatakan bahwa konten viral bisa ningkatin engagement pengguna. Efeknya memang sementara, tapi siapa tahu dari situ brand kamu dapet prospek, lalu perlahan jadi pelanggan. Iya, kan?
Kalau kamu penasaran gimana cara bikin konten berdasarkan trending topic, artikel ini akan bantu kamu. Kita bakal bedah secara lengkap: dari definisi konten berbasis tren, cara nemu topik panas, sampai cara eksekusi kontennya biar performanya maksimal. Yuk, baca pelan-pelan!
Apa Itu Konten Berbasis Tren?
Sebelum melangkah lebih jauh, kita mesti paham dulu nih, sebenarnya apa sih konten berbasis tren itu?
Jadi sederhananya, strategi konten berbasis tren adalah konten yang dibuat untuk merespons topik atau isu yang sedang ramai dibicarakan publik. Tujuannya apa? Biar brand kamu relevan, tampil aktual, dan ikut masuk percakapan yang sedang terjadi di benak audiens.
Tapi harap diingat, ini bukan sekadar “nebeng viral”. Membuat konten berdasarkan trending topic artinya kamu harus bisa mengaitkan tren itu dengan nilai brand, produk, atau campaign kamu. Jadi tetap ada konteks, bukan asal nyamber demi impressions.
Misalnya, saat topik #WorkFromAnywhere ramai, brand travel bisa angkat konten soal destinasi dengan Wi-Fi kencang. Atau saat drama korporat jadi perbincangan, brand HR bisa masuk dengan insight ringan soal toxic culture. Jadi kelihatan cerdas, cepat, tapi tetap nyambung.
Cara Menemukan Topik yang Sedang Nge-tren
Dalam mencari topik yang sedang tren, kamu juga nggak bisa sembarangan. Nggak asal nemu tren di FYP TikTok, terus langsung dieksekusi buat konten brand kamu. Ada caranya sendiri biar tren yang kamu angkat tetap selaras dengan tone dan value brand kamu.
Nah, berikut beberapa cara yang bisa kamu pakai buat nemuin topik yang lagi tren:
1. Pantau Google Trends secara Rutin
Yaps, Google Trends bisa bantu kamu ngelihat topik apa yang lagi naik daun secara real-time, baik lokal maupun global. Kamu bisa atur kategori, lokasi, sampai waktu, jadi datanya lebih tajam dan sesuai sama industri kamu.
Cara ceknya:
- Buka trends.google.com
- Pilih lokasi (misal: Indonesia) biar hasilnya relevan sama target pasar kamu.
- Scroll ke bawah untuk lihat “Penelusuran yang Sedang Tren”.
- Coba juga masukin kata kunci yang relate sama industrimu, terus lihat grafiknya naik atau turun.
- Cek juga bagian “Topik Terkait” dan “Kueri Terkait” buat inspirasi tambahan.
2. Intip Apa yang Ramai di X (Twitter), TikTok, dan Instagram
Selanjutnya, intip ke media sosial seperti X, TikTok, atau Instagram. Kamu lihat hashtag yang lagi ramai di tiap medsos itu, apa saja konten yang viral, dan pola komentar audiens.
Tapi ingat, jangan cuma lihat jumlah views, perhatikan juga konteks dan relevansinya dengan brand kamu.
Cara efektifnya:
Di X (Twitter):
- Lihat kolom “Trending” di sidebar (versi web) atau tab pencarian (mobile).
- Coba klik topik tren dan lihat konteks tweet-nya.
Di TikTok:
- Buka fitur Discover atau cek FYP kamu, lalu perhatikan audio, hashtag, atau filter yang sering muncul.
- Cek juga bagian “Trends” di TikTok Creative Center: TikTok Creative Center
Di Instagram:
- Telusuri hashtag populer dan reels dengan engagement tinggi.
- Lihat juga IG Stories brand lain atau creator, karena banyak tren muncul dari situ lebih dulu.
3. Gunakan Tools Kaya Insight
Kalau mau lebih serius, kamu bisa pakai tools yang memang dirancang buat ngulik tren dan konten yang perform.
Tools seperti BuzzSumo, AnswerThePublic, dan Explodingtopics bisa kasih insight soal topik yang sering dibahas, artikel yang banyak dibaca, sampai pertanyaan yang sering muncul dari audiens.
Beberapa tools dan cara pakainya:
BuzzSumo
- Kunjungi buzzsumo.com
- Masukkan topik tertentu, nanti keluar artikel, engagement data, dan influencer yang relevan.
AnswerThePublic
- Buka answerthepublic.com
- Masukkan kata kunci industri kamu → lihat pertanyaan dan pencarian yang sering ditanya audiens.
Exploding Topics
- Kunjungi explodingtopics.com
- Cek tren yang lagi naik daun berdasarkan data dari berbagai sektor.
4. Monitor Pesaing dan Influencer Industri
Kamu pernah nggak, ada tren tertentu yang diangkat duluan sama kompetitormu, atau influencer yang memang jadi panutan di niche tertentu.
Nah, kalau mereka lagi bahas topik yang sama terus-menerus, itu bisa berarti sinyal kuat bahwa topik itu lagi panas. Kamu bisa memanfaatkannya dengan ngawasin mereka.
Tips cara ngawasin mereka tanpa kelihatan stalker:
- Follow akun kompetitor atau influencer industri kamu di media sosial.
- Aktif pantau konten mereka: topik apa yang mereka ulang, campaign yang mereka jalankan, sampai komentar dari followers mereka.
- Gunakan fitur notifikasi untuk akun-akun tertentu biar kamu jadi yang pertama tahu kalau mereka posting sesuatu yang menarik.
5. Perhatikan Momentum dan Kalender Tahunan
Ingat, konten berdasarkan trending topic itu bukan berarti konten yang viral. Trending dan viral itu beda.
Menurut Eno Bening, seorang Social Media Strategist, bilang bahwa viral itu ketika topiknya nge-tren, dan di-remake oleh banyak orang. Sedang trending, itu ya topik yang sedang diperhatiin, atau dibicarakan banyak orang.
Jadi ngak semua tren harus viral. Ada juga tren musiman yang selalu muncul tiap tahun. Kayak Ramadan, Hari Kemerdekaan, atau Harbolnas. Kamu bisa siapin konten jauh-jauh hari biar eksekusinya matang dan tepat waktu.
Cara mengakalinya:
- Buat “Content Calendar” tahunan. Masukkan momen-momen penting seperti: Ramadan, Lebaran, Harbolnas, Tahun Baru, Hari Kartini, dsb.
- Cari tahu tren yang biasanya muncul di momen tersebut via Google Trends atau arsip konten brand tahun-tahun sebelumnya.
- Manfaatkan tools kayak National Today (nationaltoday.com) untuk ngelihat hari-hari perayaan unik yang bisa kamu jadikan momentum kreatif.
Cara Membuat Konten Berdasarkan Trending Topic
Oke, sampai sini, kamu pasti udah penasaran: terus gimana Crepanion, cara membuat konten berdasarkan trending topic?
Di bawah Crepanion akan jelaskan, gimana ngolah tren itu jadi konten yang relevan, engaging, dan on-brand. Vocal point-nya: kamu pokoknya jangan asal comot, harus ada “bumbu” yang bikin kontennya terasa nyambung sama audiens kamu.
Nah, berikutnya kamu bisa ikuti langkah-langkah praktisnya di bawah ini:
1. Pastikan Tren Tersebut Nyambung Sama Brand Kamu
Sekali lagi, nggak semua tren harus kamu ikuti. Kalau kamu tetap maksa, kemungkinan besar brand kamu malah kelihatan oportunis, bahkan lebih tricky lagi terlihat cringe.
Checklist-nya:
- Apakah tren ini masih masuk dengan value dan tone of voice brand kamu?
- Audiens kamu paham dan relate nggak dengan topik ini?
- Ada potensi mengangkat awareness atau justru bisa blunder?
Contoh: Kalau kamu brand skincare, jangan ikut tren horor cuma karena lagi ramai, kecuali kamu bisa tarik benang merah yang kreatif. Misalnya, “5 Skincare Wajib Biar Muka Kamu Nggak Sekusam Hantu”.
2. Pilih Format Konten yang Paling Cocok
Dalam mengolah trending topic, kamu jangan saklek ngolahnya. Kalau bisa, pertimbangkan apakah topic-nya cocok kalau kamu olah dalam format: video pendek, carousel, artikel, tweet, atau bahkan meme.
Tips memilih format:
- Kalau tren-nya cepat dan visual → pakai Reels, TikTok, YouTube Shorts.
- Kalau edukatif atau butuh konteks → carousel Instagram atau LinkedIn post cocok.
- Kalau mau diskusi cepat atau komentar → X (Twitter) atau IG Story bisa jadi tempatnya.
3. tambahkan Sudut Pandang Unik dari Brand Kamu
Oh ya, kalau kamu mau menerapkan teknik amati-tiru-modifikasi (ATM), jangan sampai terkesan ikut-ikutan. Kontenmu harus punya sentuhan khas yang bikin orang langsung tahu: “Wah ini kontennya brand X nih!”
Caranya:
- Sisipkan humor khas brand kamu.
- Pakai gaya bahasa yang konsisten.
- Tawarkan insight atau opini yang fresh, bukan copy-paste dari tren aslinya.
- Gunakan elemen visual yang konsisten: font, tone warna, ilustrasi, dsb.
4. Buat Call to Action (CTA) yang Nyambung
Dalam membuat konten berdasarkan trending topic, selalu ingat kalau nyawa dari konten itu CTA. Ya meskipun konten tren cenderung ringan, tapi bukan berarti nggak bisa diarahkan ke action.
Tips bikin CTA-nya, (1) sesuaikan dengan tujuanmu: apakah awareness, engagement, atau konversi. (2) buat CTA tetap terdengar natural, nggak maksa jualan. Contohnya:
- “Kalau kamu relate, follow kami buat konten relevan lainnya.”
- “Pernah ngalamin ini juga nggak? Coba ceritain di kolom komentar, ya!”
- “Cek produk kami yang cocok buat ngadepin tren ini di link bio.”
5. Jangan Lupa Cek Waktu Publish-nya
Kendati konten berbasis tren itu potensi engagement-nya tinggi, tapi dia itu cepat banget berubah. Kalau kamu telat mengetahuinya, telat naikin kontennya, ya bisa-bisa konten itu basi dalam semalam.
Cara ngakalinnya:
- Punya tim kreatif dan eksekusi yang gesit.
- Pakai content calendar fleksibel khusus tren.
- Coba metode “60-30-10”: 60% konten evergreen, 30% campaign bulanan, 10% konten trending & spontan.
6. Evaluasi Performa, Jangan cuma Posting
Setelah melakukan semua cara di atas, jangan lupa, evaluasi performanya.
Yang perlu kamu cek:
- Reach & impressions → Apakah menjangkau audiens baru?
- Engagement rate → Apakah orang tertarik dan berinteraksi?
- Click-through rate (kalau ada CTA)
- Komentar dan sentimen audiens → Ini seringkali jadi insight penting.
Simpulan
Itulah cara membuat konten yang relevan dengan tren. Jadi, jangan khawatir lagi kalau kamu lagi stuck atau capek mikir ide konten, tapi pengen impresi konten naik. Coba aja manfaatin trending topic, dan disiplin lah saat menerapkan cara-cara yang udah Crepanion rekomendasikan tadi.
Supaya kamu lebih ingat lagi, dan barangkali mau mencatatnya kembali, berikut Crepanion rangkuman poin-poin penting yang telah kita bahas:
- Konten berbasis tren adalah konten yang dibuat untuk merespons topik atau isu yang sedang ramai dibicarakan publik.
- Ada 5 cara menemukan topik yang sedang tren: pantau Google Trends, cari di X, TikTok, atau Instagram, gunakan tools kayak BuzzSumo atau Answer The Public, Monitor kompetitor dan influencer, plus perhatikan momentum hari-hari spesial di kalender.
- 6 Cara membuat konten berdasarkan trending topic: Pastikan tren-nya nyambung sam brand kamu, pilih format konten yang relevan, tambahkan angle yang unik dari brand-mu, buat CTA yang cocok, cek waktu publish-nya, dan evaluasi performannya.
Tapi kalau brand kamu belum punya tim konten in-house, nggak perlu juga maksain semua dikerjain sendiri. Takutnya nanti hasilnya malah nggak maksimal. Solusinya, kamu bisa ajak Crepanion buat bantu brand kamu dari ide sampai eksekusi.
Kami punya layanan Influencer Marketing buat bantu brand kamu tampil lewat suara orang-orang berpengaruh. Mulai dari nano, mikro, sampai makro influencer, semua bisa disesuaikan sama target audiens dan campaign goals kamu.
Kalau butuh tim yang bisa pegang sosmed secara menyeluruh, layanan Social Media Management kami juga siap bantu. Dari produksi foto dan video, desain visual, caption yang engaging, reels yang relate, sampai laporan performa bulanan, semuanya bisa kamu serahkan ke tim kami.
Gimana? Tertarik tumbuh bareng Crepanion? Langsung klik ikon WhatsApp di pojok kanan bawah ya buat mulai diskusinya, ya!