#StressLessEarnMore

Brand Kamu Mau Bikin Loyalty Program? Begini Cara Memulainya

strategi membuat loyalty program
Step by step bikin loyalty program
strategi membuat loyalty program

Crepanion sepakat, bahwa campaign yang bisa bikin leads jadi pelanggan itu memang bagus. Patut dipertahankan formulanya. Tapi, bagaimana bikin pelanggan itu terus bertransaksi hanya dengan satu campaign di awal doang? Apakah bisa? Jawabannya mudah, bikin aja yang namanya loyalty program.

Cuman masalahnya begini. Kalau cuma bikin loyalty program sekadar tempel poin belanja atau kasih diskon, hasilnya itu sering kali zonk. Ya pelanggan mungkin senang sesaat, tapi nggak ada jaminan mereka bakal balik lagi. Pelanggan masih sangat mungkin menganggap loyalty program kamu itu cuma gimmick doang.

So, kamu nggak bisa bikin loyalty program cuma gimmick aja. Ia harus benar-benar bisa jadi mesin retensi. Dan di artikel ini, Crepanion bakal kasih panduan praktis yang bisa kamu pakai langsung untuk merancang program yang solid, relevan, dan impactful. Let’s read until the end!

Apa Itu Loyalty Program dan Cara Kerjanya?

Biar nggak salah paham nantinya, kita perlu mempertegas dulu definisi dari loyalty program. Mengutip Bariha (2020), loyalty program adalah strategi relationship marketing di mana brand ngasih reward, bisa berupa diskon, akses eksklusif, sampai poin belanja. Tujuannya bikin pelanggan merasa lebih dihargai, dan bisa bikin customer stay dan balik lagi.

Dari sisi brand, loyalty program bukan cuma bikin pelanggan betah, tapi juga jadi alat buat kumpulin insight: apa yang mereka suka, tren belanja, sampai level kepuasan. Data itu kemudian dipakai buat ambil keputusan bisnis berikutnya. Sementara dari sisi pelanggan, mereka dapat value lebih, bukan sekadar produk.

Cara kerja loyalty program ini simpel: setiap transaksi atau interaksi pelanggan sama brand bisa ditukar dengan benefit tambahan. Semakin sering mereka engage, semakin besar value yang didapat. Jadi, loyalty program itu kayak win-win system; brand dapet retensi, pelanggan dapet pengalaman plus bonus.

Manfaat Loyalty Program untuk Bisnis

Kalau tadi kita udah bahas apa itu loyalty program dan cara kerjanya, sekarang mari kita bahas kenapa program ini penting banget buat bisnis? 

Jadi sebetulnya, loyalty program ini nggak cuma soal bikin pelanggan happy, tapi juga bisa jadi senjata rahasia brand buat ngejaga growth tetap stabil di tengah kompetisi yang makin brutal. So, berikut rinciannya:

1. Meningkatkan Retensi Pelanggan

Pelanggan yang udah join loyalty program biasanya lebih betah belanja berulang, karena mereka merasa setiap transaksi dengan brand kamu punya value tambahan. Buat bisnis, ini artinya hubungan jangka panjang yang stabil, alias nggak perlu terus-terusan khawatir kehilangan customer ke kompetitor.

2. Menghemat Biaya Akuisisi

Ngumpulin pelanggan baru itu ibarat investasi gede yang sering bocor di tengah jalan. Nah, dengan loyalty program, biaya retensi jauh lebih hemat, karena kamu fokus menjaga yang udah ada. Jadi, budget marketing bisa lebih efisien sekaligus tetap impactful.

3. Meningkatkan Customer Lifetime Value (CLV)

Pelanggan loyal biasanya lebih sering repeat purchase, lebih berani spend besar, bahkan lebih responsif sama promo. Maka, loyalty program ini jelas bikin mereka merasa dihargai, sehingga otomatis mereka mau invest lebih banyak ke brand kamu sepanjang perjalanan mereka sebagai customer.

4. Memperkuat Brand Differentiation

Di pasar yang rame banget, punya produk bagus aja kadang nggak cukup. Loyalty program bisa jadi faktor pembeda yang bikin pelanggan lebih pilih brand kamu ketimbang brand sebelah. Program eksklusif, reward kreatif, sampai experience personal bisa jadi alasan kuat kenapa mereka mau stay.

5. Membuka Peluang Word of Mouth Marketing

Customer yang puas dan merasa di-appreciate lewat loyalty program, biasanya dengan senang hati cerita ke orang lain, atau menciptakan word of mouth. Lebihnya lagi, word of mouth ini priceless, karena datangnya organik dan lebih dipercaya dibanding iklan. Sehingga ujungnya, bisnis dapet exposure gratis sekaligus pelanggan baru.

Jenis-Jenis Loyalty Program yang Efektif

Setelah tahu manfaat loyalty program untuk bisnis, sekarang kita kenali jenis-jenisnya. Soalnya, nggak semua loyalty program itu cocok buat semua brand. Makanya biar nggak salah langkah, yuk kita bahas beberapa jenis yang biasa dipakai berbagai big brand:

1. Point-Based Program

Ini tipe paling klasik tapi masih jadi favorit banyak brand. Jadi setiap transaksi pelanggan, itu diubah jadi poin yang bisa ditukar dengan reward, diskon, atau produk gratis. Simpel, gampang dipahami, dan bikin pelanggan merasa ada value ekstra setiap kali mereka belanja.

2. Tiered Program

Pengguna Shopee, pasti udah tau loyalty program ini. Program model “naik level” ini bikin pelanggan termotivasi untuk belanja lebih sering atau lebih besar supaya bisa dapet status eksklusif. Makin tinggi tier, makin banyak benefit yang didapat. Efeknya, customer merasa seperti bagian dari inner circle brand.

3. Paid Membership Program

Jenis ini biasanya meminta pelanggan bayar biaya keanggotaan, tapi benefit yang ditawarkan eksklusif dan jelas worth it. Contohnya free shipping, akses early bird, atau promo spesial. Model ini efektif buat brand yang punya value proposition kuat dan pelanggan setia.

4. Value-Based Program

Bukan sekadar kasih diskon, program ini mengaitkan reward dengan hal yang lebih meaningful. Misalnya, setiap pembelian tertentu, brand menyumbang ke kegiatan sosial. Hasilnya, customer jadi loyal bukan hanya karena benefit pribadi, tapi juga karena merasa kontribusinya berdampak positif.

5. Experiential Rewards Program

Alih-alih hadiah materi, pelanggan dikasih pengalaman unik: mulai dari undangan event eksklusif, sneak peek produk baru, sampai akses VIP. Jenis ini efektif kalau sebuah brand benar-benar ingin membangun ikatan emosional, bukan sekadar hubungan transaksional.

Strategi & Tantangan dalam Menerapkan Loyalty Program

Menerapkan loyalty program itu ibarat marathon, bukan sprint. Jadi haarus ada rencana matang, konsistensi, dan kemampuan adaptasi. Crepanion ada salah satu penelitian yang menarik dan amat relevan untuk kita jadikan referensi.

Menurut penelitian Sundjaja, A. M., dkk. (2022), “The Moderating Effect of Gamification on Loyalty Program Usage in Indonesian E-Commerce”, ada beberapa strategi kunci yang bisa bikin program ini berhasil, tapi di balik itu selalu ada tantangan yang perlu diantisipasi.

1. Mendesain Reward yang Efektif

  • Strategi: Reward harus punya value nyata buat pelanggan, misalnya cashback instan, voucher eksklusif, atau akses early bird ke produk baru. Dengan desain seperti ini, pelanggan merasa ada alasan jelas untuk berulang kali engage, karena benefit-nya bisa langsung dirasakan dalam aktivitas sehari-hari.
  • Tantangan: Masalah muncul ketika reward terlalu generik atau proses klaimnya ribet. Pelanggan bisa merasa kecewa kalau effort yang mereka keluarkan lebih besar daripada benefit yang didapat. Ujungnya, program jadi terasa gimmick, bukan solusi retensi.

2. Memanfaatkan Gamification

  • Strategi: Elemen game seperti badge, leaderboard, atau mini-challenge bikin pelanggan merasa experience lebih seru dan interaktif. Dengan gamification, interaksi pelanggan nggak lagi sekadar transaksi, tapi jadi permainan yang memberi rasa pencapaian.
  • Tantangan: Kalau mekanismenya monoton atau tidak pernah diperbarui, pelanggan cepat bosan. Ini bisa bikin engagement drop drastis. Jadi, brand harus kreatif bikin variasi tantangan dan upgrade reward agar excitement pelanggan terus terjaga.

3. Membangun Affective Commitment

  • Strategi: Affective commitment terbentuk ketika pelanggan merasa brand benar-benar peduli. Caranya bisa lewat personalisasi reward sesuai behavior, sapaan yang relevan, atau treatment eksklusif bagi top-tier member. Hal ini bikin hubungan terasa lebih emosional daripada sekadar transaksional.
  • Tantangan: Kalau pelanggan merasa diperlakukan “sama aja” seperti yang lain, rasa spesialnya hilang. Akibatnya, mereka gampang tergoda pindah ke kompetitor yang kasih atensi lebih. Jadi, membangun ikatan emosional itu butuh konsistensi, bukan sekali dua kali effort.

4. Mengelola Data & Privasi

  • Strategi: Data dari loyalty program adalah harta karun buat brand, dari pola belanja sampai preferensi pelanggan. Dengan analisis yang tepat, brand bisa bikin campaign yang lebih personalized dan efektif, sehingga pelanggan merasa dipahami.
  • Tantangan: Risiko terbesar ada di trust. Kalau ada kebocoran data atau penggunaan data yang tidak transparan, pelanggan bisa kehilangan rasa aman. Sekali trust hilang, program akan susah dipulihkan, bahkan bisa jadi alasan pelanggan kabur permanen.

5. Menjaga Konsistensi & Inovasi

  • Strategi: Loyalty program harus terus diperbarui, baik dari sisi reward maupun mekanisme engagement. Evaluasi berkala penting untuk tahu apakah program masih relevan dengan kebutuhan pelanggan atau harus di-upgrade dengan fitur baru.
  • Tantangan: Kalau program berjalan flat tanpa inovasi, pelanggan akan merasa jenuh. Apalagi di pasar kompetitif, brand lain bisa lebih cepat menarik perhatian dengan program yang fresh. Tanpa konsistensi evaluasi, program mudah kehilangan momentum.

Simpulan

Itulah penjelasan lengkap tentang loyalty program. Jadi, kalau selama ini brand kamu fokus bikin campaign akuisisi doang tanpa mikirin retensi, sekarang saatnya switch mindset. Karena dengan loyalty program, kamu bisa bikin pelanggan betah, engage lebih lama, dan tumbuh bareng brand kamu.

Biar lebih gampang dicerna, nih rangkuman poin-poin penting yang udah kita bahas:

  • Apa itu loyalty program & cara kerjanya: strategi relationship marketing yang kasih reward biar pelanggan stay lebih lama.
  • Manfaat loyalty program: mulai dari retensi pelanggan, efisiensi biaya akuisisi, sampai memperkuat diferensiasi brand.
  • Jenis-jenis program yang efektif: point-based, tiered, paid membership, value-based, sampai experiential rewards.
  • Strategi & tantangan implementasi: desain reward atraktif, manfaatkan gamification, bangun ikatan emosional, kelola data & privasi, serta jaga konsistensi inovasi.

Nah, kalau brand kamu lagi butuh partner digital marketing yang nggak cuma ngerti bikin campaign keren tapi juga mikir strategi jangka panjang, ya Crepanion jawabannya. Mulai dari social media management, crowdsourcing, sampai influencer marketing, Crepa siap bantu kamu scale up dengan cara yang relevan dan impactful.

Tenang aja, di Crepa kamu nggak cuma dapat eksekusi, tapi juga dapet partner sejati buat tumbuh bareng. Karena sejak awal, kami pegang tiga prinsip utama:

  • Ownership: setiap proyek kami anggap seolah brand kamu adalah brand kami.
  • Agile: kami gesit adaptasi dengan segala perubahan pasar & kebutuhan kamu.
  • Risk-Based Thinking: setiap strategi selalu kami pikirkan risikonya sejak awal.

Jadi gimana, Crepanity? Siap scale-up bareng Crepanion? Klik ikon WhatsApp di pojok kanan bawah dan let’s talk strategy!