#StressLessEarnMore

Sering Merasa Sibuk tapi Nggak Produktif? Coba Pahami Deep Work dan Shallow Work

Apa itu Shallow work dan deep work?
Apa itu Shallow work dan deep work?
Apa yang dimaksud dengan Perbedaan Shallow Work dan Deep Work??

Pernah nggak kamu kerja dari pagi sampai sore, kelarin kerjaan dari administrasi sampai yang teknis, tapi pas cek to-do list, ternyata masih ada aja yang numpuk? Kalau pernah, bisa jadi Crepanity lagi kejebak di siklus deep work dan shallow work.

Masalah kayak gini nggak bisa dianggap sepele ya Crepanitiy. Karena kalau dibiasakan, habit kerja kamu nyaris sama kayak lagi lari di treadmill, capek tapi sebenarnya nggak ke mana-mana. Solusinya, kamu mesti paham apakah pekerjaan kamu itu tipe deep work atau shallow work.

Nah, di artikel ini Crepanion bakal kupas habis soal deep work dan shallow work itu. Dari pengertiannya, beda karakteristiknya, tantangannya, sampai tips ningkatin kualitas kerja kamu. So, jangan berhenti di paragraf ini, karena sayang kalau insight-nya dilewatkan.

Apa Itu Deep Work dan Shallow Work?

Untuk memahami apa itu deep work dan shallow work, Crepanion ambil dari buku Deep Work: Rules for Focused Success in a Distracted World karya Cal Newport (2016). 

So, apa itu deep work? Deep work adalah kondisi saat kamu kerja dengan fokus penuh, atau ngerjain tugas yang secara kognitif itu menantang. Contohnya, menyusun strategi kampanye marketing, nulis deck pitching, atau bikin konten kreatif yang harus mikir out of the box.

Sementara itu, apa itu shallow work? Ini lawannya. Shallow work itu kerjaan yang nggak terlalu butuh mikir dalam, bisa multitasking, dan sering kali sifatnya administratif. Kayak bales email, input data, atau update task kecil di project management tool.

Jadi ringkasnya, deep work dan shallow work ini jenis pekerjaan. Keduanya sama-sama penting. Hanya saja, kamu perlu tahu bagaimana cara mengatur proporsinya biar seimbang. Gimana Caranya? Nanti Crepanion bahas.

Perbedaan antara Deep Work dan Shallow Work

Biar kamu makin gampang bedain dua mode kerja ini, coba scroll ke bawah dan lihat ilustrasi perbedaan deep work dan shallow work. Di sana kamu bisa lihat ringkasan perbedaan utamanya. 

Mengenal Perbedaan Shallow Work dan Deep Work

Tapi kalau kamu mau ngulik lebih dalam soal perbedaan keduanya, lanjut baca penjelasan lengkapnya di bawah ini.

1. Fokus dan Konsentrasi

  • Deep Work: Butuh fokus 100%. Pikiran kamu full ke satu tugas penting tanpa distraksi.
  • Shallow Work: Bisa disambi. Sering banget dilakukan sambil buka email, scrolling notifikasi, atau dengerin suara notifikasi grup kerja.

2. Dampak ke Hasil

  • Deep Work: Output-nya punya nilai tinggi. Misalnya strategi marketing baru, desain branding, atau konten kreatif yang bisa viral.
  • Shallow Work: Output-nya cepat selesai, tapi dampaknya kecil. Lebih ke kerjaan operasional atau repetitif.

3. Nilai di Mata Perusahaan

  • Deep Work: Susah digantiin. Ini kerjaan yang biasanya cuma kamu yang bisa, atau butuh skill khusus.
  • Shallow Work: Mudah didelegasikan atau diotomatisasi. Hampir semua orang bisa ngerjain dengan sedikit panduan.

4. Karakter Tugas

  • Deep Work: Biasanya kompleks, strategis, dan seringkali bikin otak kamu ‘kepanasan’. Tapi satisfying banget setelah selesai.
  • Shallow Work: Lebih administratif atau teknikal. Penting buat jalanin sistem, tapi nggak terlalu nambah skill.

5. Frekuensi Ideal

  • Deep Work: Cukup 2–4 jam per hari aja udah powerful, asal bener-bener fokus.
  • Shallow Work: Bisa dilakukan di sela-sela waktu, tapi jangan sampai nguasain mayoritas jam kerja kamu.

Contoh Profesi & Job Desk dari Deep Work dan Shallow Work

Dari sini, kamu mungkin udah bertanya-tanya: apakah profesi dan job desk kamu termasuk deep work, atau shallow work?

Sebenarnya, semua profesi punya jobdesk yang sifatnya deep work dan shallow work. Hanya saja, proporsinya aja ada yang lebih dominan deep work, ada yang shallow work. Biar kebayang, langsung aja kita lihat contoh-contoh profesi dan job desk-nya.

1. Software Engineer/Developer

Deep Work:

  • Menulis kode yang kompleks
  • Mendesain dan merancang arsitektur sistem
  • Debugging dan menyelesaikan masalah teknis tingkat lanjut
  • Membuat algoritma baru yang efisien dan efektif

 

Shallow Work:

  • Komunikasi dan koordinasi di email
  • Menyusun to-do list pekerjaan 

2. Content Writer

Deep Work:

  • Menulis artikel panjang dan riset mendalam
  • Merumuskan ide kreatif dan inovatif untuk artikel atau proyek
  • Mengedit dan revisi tulisan untuk mencapai kualitas terbaik

 

Shallow Work:

  • Menyusun to-do list pekerjaan harian
  • Membalas email atau komunikasi sederhana terkait pekerjaan
  • Membaca artikel sebagai referensi

3. Design Grafis

Deep Work:

  • Mendesain visual yang kompleks dan orisinal untuk kampanye besar
  • Membuat konsep dan layout untuk branding atau projek utama
  • Mengerjakan revisi mayor dari klien atau atasan

 

Shallow Work:

  • Menyusun to-do list pekerjaan harian
  • Melihat visual atau gambar sebagai referensi
  • Update pekerjaan di tool project management

4. Customer Service

Deep Work:

  • Menyelesaikan masalah pelanggan yang rumit dan butuh pemahaman teknis
  • Menyusun solusi kreatif untuk masalah pelanggan yang belum pernah terjadi sebelumnya

 

Shallow Work:

  • Menjawab pertanyaan rutin pelanggan via chat atau telepon
  • Menggunakan skrip atau prosedur standar untuk menyelesaikan masalah yang sering terjadi
  • Menyusun laporan masalah harian atau mingguan

Tantangan Deeps Work dan Shallow Work serta Tips Mengatasinya

Setelah tahu bedanya, sekarang saatnya kamu pelajari tips buat nge-handle dua mode kerja ini. Karena bagaimanapun, keduanya punya tantangan dan cara mengatasinya tersendiri.

Masih mengutip buku Deep Work: Rules for Focused Success in a Distracted World karya Cal Newport (2016), berikut uraiannya:

Tantangan Deep Work dan Tips Mengatasinya

Tantangan:

  • Sulit fokus karena distraksi digital dan notifikasi nggak ada habisnya.
  • Butuh energi mental yang besar, jadi gampang capek kalau belum terbiasa.
  • Jadwal kerja sering terlalu padat buat masukin waktu fokus panjang.
  • Lingkungan kerja (apalagi open space) sering banget ngundang interupsi.

 

Tips-nya:

  • Bikin Ritual & Rutin Waktu Fokus

Terapkan pola kerja seperti Rhythmic Scheduling. Misalnya, deep work setiap jam 9–11 pagi, lalu shallow work di jam 2-3 siang. Ini disesuaikan aja sama profesi dan job desk kamu. Tujuannya biar otak kamu bisa lebih siap saat switch ke mode fokus.

  • Embrace Boredom

Kalau kamu lagi bosan, biasakan otak kamu buat nggak gampang kabur ke sosmed saat boring. Jangan isi setiap jeda atau istirahat dengan scroll TikTok. Biarkan otak punya “napas” sebelum masuk sesi fokus.

  • Matikan Distraksi Secara Brutal

Pake mode Do Not Disturb, alias keluarin notifikasi di hape kamu dari radar. Kamu bisa juga pake teknik “Roosevelt Dash”, yang artinya ngasih deadline pendek tapi dengan kerja intensitas penuh.

  • Bikin ‘Shut Down Ritual’

Di akhir hari, tutup laptop & urusan kerja secara mental. Hindari mikir kerjaan lagi setelah jam selesai. Ini bantu recharge fokus buat besok.

Tantangan Shallow Work dan Tips Mengatasinya

Tantangan:

  • Kerjaan bisa numpuk dan ngabisin waktu seharian tanpa terasa.
  • Sering disangka produktif, padahal cuma sibuk doang.
  • Gampang banget buat ditunda karena kesannya “gampang”.
  • Nggak ada batasan yang jelas kapan harus dikerjain.

 

Tips-nya:

  • Drain the Shallows

Minimalisir kerjaan yang kamu pribadi merasa dangkal. Kalau bisa didelegasikan, delegasikan saja, dan say no ke task yang nggak butuh skill kamu secara langsung.

  • Jadwalkan Shallow Work secara Ketat

Jangan biarkan shallow work ini muncul di sela-sela deep work. Misalnya, lagi fokus ngoding, tiba-tiba kamu balas email yang sebenarnya nggak perlu. Itu jangan, usahakan kamu punya waktu sendiri buat balas email, misalnya hanya di jam 13.00–14.00.

  • Gunakan Time Blocking

Bikin blok waktu khusus buat deep dan shallow work. Jangan dicampur aduk. Ya meskipun shallow work, dia tetap butuh dibatasi, biar nggak nyolong jam fokus kamu saat deep work.

  • Evaluasi Nilai dari Setiap Task

Ketika kamu ngerjain shallow work, coba tanya ke diri sendiri: “Apakah ini bisa bikin impact besar?” Kalau jawabannya nggak, jangan kasih lebih dari 15–30 menit waktu kamu.

Simpulan

Itulah penjelasan tentang deep work dan shallow work, dua mode kerja yang sering banget kita jalani tanpa sadar tiap hari. Jadi, buat kamu yang sering merasa sibuk tapi output-nya gitu-gitu aja, pemahaman ini bisa jadi titik balik buat kerja lebih fokus lagi dan berdampak.

Buat mengingat kembali, berikut Crepanion kasih rangkuman poin-poin penting yang telah kita bahas tadi:

  • Apa itu Deep Work dan Shallow Work: Deep work adalah kerja fokus tanpa distraksi, hasilnya bernilai tinggi. Shallow work adalah kerja ringan/logistik yang bisa disambi dan cenderung mudah digantikan.
  • Perbedaan utama keduanya ada di fokus, dampak, kompleksitas, dan nilai jangka panjang.
  • Tantangan deep work: susah fokus, lingkungan penuh distraksi. Tantangan shallow work: mudah numpuk, bikin kita terlalu sibuk tanpa hasil nyata.
  • Tips deep work: bikin ritual fokus, hindari multitasking, pakai shutdown ritual, embrace boredom.
  • Tips shallow work: atur jadwal khusus, kurasi tugas, dan evaluasi nilai tiap pekerjaan.

Nah, kalau brand atau bisnismu lagi butuh partner untuk ngerjain hal-hal penting, sini bareng Crepanion aja. Kami siap bantu kamu dengan berbagai layanan, dari crowdsourcing, aktivasi media sosial, sampai pengelolaan layanan kayak produksi konten, influencer marketing, dan pelatihan tim internal.

Tenang aja, di Crepa kamu nggak cuma dapat eksekusi kampanye yang keren, tapi juga dapet mitra sejati buat tumbuh bareng. Karena sejak awal, kami pegang tiga prinsip utama:

  • Ownership: Setiap proyek kami tangani seolah brand kamu adalah brand kami.
  • Agile: Kami gesit dan siap adaptasi dengan segala perubahan pasar & kebutuhan kamu.
  • Risk-Based Thinking: Kami selalu pertimbangkan risiko dalam setiap langkah strategi.

 

Jadi gimana, Crepanity? Siap scale-up bareng Crepanion? Klik ikon WhatsApp di pojok kanan bawah ya kalau kamu pengen ngobrol langsung sama kami!