#StressLessEarnMore

Teknik Eat That Frog: Cara Simpel Atasi Pekerjaan yang Sering Numpuk

Teknik Eat That That Frog, Tips Produktif untuk Hilangkan Kebiasaan Menunda
Teknik Eat That That Frog, Tips Produktif untuk Hilangkan Kebiasaan Menunda
Teknik Eat That That Frog, Tips Produktif untuk Hilangkan Kebiasaan Menunda

Pernah nggak kamu merasa pekerjaan sedang numpuk, tapi otak malah seakan menyuruh buat nunda-nunda? Akhirnya, yang seharusnya bisa tuntas pagi-pagi, malah “ngedon” sampai sore bahkan besok. Kalau kamu sampai sekarang masih sering mengalami itu, coba deh terapkan teknik eat that frog.

Soal menunda ketika ada pekerjaan yang berat ini memang masalah semua manusia. Hal itu dibuktikan oleh riset dari Inzlicht, Shenhav, dan Olivola (2018), yang menyatakan bahwa otak manusia cenderung menghindari tugas yang terasa berat, meskipun justru itu yang paling berdampak.

Namun kamu nggak nggak perlu khawatir. Karena seperti Crepanion katakan tadi, bahwa masalah tersebut bisa diatasi dengan teknik eat that frog. Terkait apa itu teknik eat that frog, dan bagaimana cara kerjanya, mari baca artikel ini sampai tuntas.

Apa Itu Teknik Eat That Frog Menurut Brian Tracy?

Teknik eat that frog ini diperkenalkan oleh Brian Tracy, pakar pengembangan diri asal Kanada. Dalam bukunya berjudul “Eat That Frog!”, intinya teknik ini simpel: mulai harimu dengan mengerjakan tugas paling penting dan paling sulit. Kenapa begitu?

Karena kalau tugas berat itu ditunda, menurut Brian Tracy, besar kemungkinan nggak bakal kelar, dan malah bikin terasa sulit diselesaikan, yang ujung-ujungnya bikin kamu semakin stres.

Adapun filosofi teknik eat that frog ini, diambil dari pepatah Mark Twain: “If it’s your job to eat a frog, it’s best to do it first thing in the morning.” Artinya, selesaikan hal tersulit duluan, sebelum distraksi datang dan energi menurun. 

Dari situ, artinya teknik eat that frog ini berangkat dari logika terbalik yang melawan masalah kebanyakan manusia. Dengan kata lain, metode ini berupaya menstimulasi otak manusia agar memandang tugas yang berat sebagai pintu untuk bebas dari kebiasaan menunda-nunda.

Manfaat Menerapkan Teknik Eat That Frog

Lebih lanjut, Brian Tracy menguraikan berbagai manfaat menerapkan teknik eat that frog. Manfaat ini cocok untuk semua kalangan, baik pelajar maupun pekerja. Berikut penjelasannya:

1. Fokus pada yang Benar-benar Penting

Manfaat eat that frog yang pertama adalah melatih kita buat mengerjakan hal yang paling berdampak, bukan yang paling gampang. Brian Tracy menekankan pentingnya memilih satu tugas utama yang benar-benar membawa hasil. Ini pada gilirannya juga bikin waktu dan energi kamu dipakai untuk yang benar-benar layak.

2. Mengurangi Stress karena Penundaan

Semakin lama tugas besar ditunda, makin besar pula beban mentalnya. Nah, teknik ini kalau kamu terapkan secara konsisten, maka bisa bantu kamu menghindari efek domino dari penundaan, yaitu rasa bersalah, tekanan waktu, sampai burnout.

3. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Setiap kali kamu menuntaskan tugas penting, otak melepaskan endorfin, yakni hormon yang bikin kamu ngerasa senang dan produktif. Jika kamu konsisten melakukannya, lama-lama ini jadi semacam “kecanduan positif”. Semakin sering kamu berhasil, semakin tinggi juga rasa percaya diri kamu dalam menghadapi tantangan.

4. Membentuk Kebiasaan Kerja yang Konsisten

Lalu manfaat yang terakhir, eat that frog ngajarin kamu buat action-oriented sejak pagi, atau sejak awal bekerja. Tracy sendiri bilang, orang sukses itu bukan mereka yang paling sibuk, tapi mereka yang punya kebiasaan menyelesaikan tugas penting secara konsisten dan fokus.

Cara Kerja Teknik Eat That Frog

Dalam melakukan teknik ini, kalau mengacu pada buku Brian Tracy, haruslah melalui tiga prinsip dasar dan ritual pemanasan.

3 Prinsip Dasar Teknik Eat That Frog

  • Prioritaskan tugas dengan dampak terbesar. Katak yang dimaksud bukan tugas paling gampang, tapi yang paling berkontribusi ke tujuan utama kamu, baik itu omset, pertumbuhan bisnis, atau target klien. Tracy menyebut ini sebagai “the most valuable task.”
  • Kerjakan langsung tanpa nunggu mood. Seringkali kita nunggu inspirasi dulu buat mulai kerja. Nah, teknik ini justru nyuruh kamu untuk langsung mulai, bahkan sebelum kamu merasa siap. Karena menurut Tracy, semakin cepat mulai, semakin kecil distraksi masuk.
  • Single handling: jangan pindah-pindah tugas. Begitu kamu mulai makan katak, ya habiskan. Jangan beralih ke notifikasi WhatsApp atau balas email. Multitasking itu, menurut Tracy, adalah jebakan. Jadi, fokuslah pada satu tugas sampai tuntas.

3 Ritual Pemanasan dalam Teknik Eat That Frog

Seperti Crepanion bilang tadi, untuk teknik ini bisa bekerja secara maksimal, kamu juga perlu melakukan ritual pemanasan. Atau bahasa sederhananya, persiapan sebelum bekerja. Berikut 3 ritula yang disarankan dalam buku Brian Tracy:

1. Tulis Semua Tugas yang Ingin Dikerjakan

Ini bukan cuma daftar biasa. Tracy menyarankan pakai prinsip “Think on paper”, yaitu menulis secara rinci tugas yang harus kamu kerjakan. Menurut Tracy, menulis bikin otak kamu lebih jernih dalam memilah mana yang penting.

2. Identifikasi Katak dari Daftar Itu

Setelah itu, gunakan metode seperti ABCDE method (yang juga diajarkan Tracy). Kalapun dirasa ribet, kamu cukup tanya ke diri sendiri: “Kalau saya cuma bisa menyelesaikan satu tugas hari ini, mana yang paling berpengaruh?”

3. Langsung Eksekusi Tanpa Basa-Basi

Kalau sudah ketemu mana “katak” atau tugas yang berat dan penting, jangan tunggu waktu ‘ideal’ untuk mengeksekusinya. Sebab katak itu akan makin terasa berat kalau nggak segera dikerjain. 

Setelah semuanya sudah kamu lakukan, Tracy menyarankan agar jangan menerapkan teknik ini cuma sekali-dua kali. Karena eat that frog bukan teknik sekali pakai. Tapi kebiasaan yang harus dibangun secara repetitif.

Kesalahan saat Menerapkan Teknik Eat That Frog

Meski kelihatannya simpel, teknik eat that frog tetap bisa salah kaprah kalau nggak diterapkan dengan tepat. Banyak orang gagal merasakan manfaat maksimalnya bukan karena tekniknya salah, tapi karena cara penerapannya yang kurang pas. 

Dihimpun dari beberapa sumber, berikut beberapa jebakan umum yang perlu dihindari:

1. Meilih "Katak" yang Salah

Banyak orang asal memilih tugas yang “kelihatan berat” dan menganggap itu adalah si katak. Akibatnya, bisa habiskan waktu buat hal yang sebenarnya bukan prioritas. Di sini, Brian Tracy menekankan bahwa yang disebut katak bukan soal sulitnya, tapi seberapa besar dampaknya pada hasil.

2. Tidak Konsisten dalam Menerapkan

Seperti Crepanion bilang berkali-kali, teknik ini bukan diterapkan sekali jadi. Eat that frog butuh repetisi sampai jadi pola pikir harian. Kalau kamu cuma menerapkannya seminggu sekali saat lagi semangat, ya hasilnya tentu nggak akan terasa signifikan.

3. Tidak Menyesuaikan dengan gaya Kerja dan Preferensi Individu

Nggak semua orang punya jam produktif yang sama. Ada yang pagi-pagi udah on fire, ada juga yang baru panas jam 10 ke atas. Teknik ini memang menyarankan mulai pagi, tapi kamu tetap perlu adaptasi dengan ritme kerja pribadi. 

Intinya: “katak” tetap harus dimakan, tapi pilih waktu yang pas buat kamu.

4. Memandang Teknik Ini sebagai Solusi Ajaib

Banyak yang ekspektasinya terlalu tinggi, dikira teknik ini bisa langsung menyulap hidup jadi super produktif. Padahal eat that frog bukan semacam “bim salabim”. Teknik Ini cuma satu dari banyak sekali teknik produkit. 

Maka, kalau kamu nggak disiplin, nggak atur jadwal, atau nggak punya tujuan yang jelas, teknik ini pun jadi kurang efektif.

5. Tidak Mengukur dan Mengevaluasi Hasil

Ketika berniat menerapkan teknik eat that frog secara konsisten, lakukanlah evaluasi. Cari tahu apakah tugas yang kamu prioritaskan benar-benar bikin perbedaan? Kalau enggak, mungkin perlu redefinisi katak-mu.

Atau kalau sudah memilih katak yang tepat, tapi hasilnya tetap nggak signifikan, berarti teknik ini nggak cocok untuk kamu. Itu wajar sekali, cari lagi metode apa yang sekiranya cocok untuk kepribadianmu

Simpulan

Pada akhirnya, semua metode meningkatkan produktivitas punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada yang berdampak positif pada individu A, tapi tidak jika diterapkan oleh individu B. Makanya, sesuaikan dengan kebutuhan dan kepribadian masing-masing.

Untuk mengingat kembali pembahasan kita tadi, berikut rangkuman poin-poin penting yang musti kamu catat dan ingat:

  • Teknik eat that frog dikenalkan oleh Brian Tracy, dengan inti: kerjakan tugas paling penting dan menantang (si “katak”) di awal hari.
  • Manfaatnya meliputi: Meningkatkan fokus dan kualitas prioritas, mengurangi stres akibat penundaan, membangun kepercayaan diri, dan membentuk pola kerja yang konsisten dan produktif
  • Cara kerjanya melibatkan: Identifikasi tugas berdampak tinggi, kerjakan langsung di awal hari, hindari multitasking, dan selesaikan sampai tuntas (single handling)
  • Hindari kesalahan umum saat menerapkan: Salah memilih katak, tidak konsisten, tidak menyesuaikan dengan gaya kerja pribadi, menganggap teknik ini solusi instan, tidak mengevaluasi hasil secara berkala

Tapi, sepenting-pentingnya teknik eat that frog, satu fakta nggak bisa diabaikan: kamu nggak bisa makan semua katak sendirian. Apalagi kalau kamu punya bisnis tapi belum punya banyak tim buat handle semua katak. Hasilnya ya tetap saja bikin kamu menunda-nunda pekerjaan.

Kalau kamu ada di fase itu, maka kamu nggak butuh lagi teknik atau metode produktivitas—yang kamu butuh adalah partner. Kebetulan, Crepanion bisa jadi partner bisnis kamu. Kami bisa bantu mulai dari social media activation, crowdsourcing campaign, sampai web development.

Dengan dukungan tim Crepanion, kamu nanti bisa fokus ke pengambilan keputusan besar, sementara urusan teknis dan eksekusinya bisa kami bantu cover. Tertarik kerja sama atau mau diskusi dulu? Langsung aja klik ikon WhatsApp di pojok kanan bawah!