#StressLessEarnMore

Mau Produk yang Berumur Panjang? Ini 8 Strategi yang Bisa Jadi Fondasinya

Cara agar Produk Berumur Panjang
8 Strategi Produk agar Berumur Panjang
Cara agar Produk Berumur Panjang

Crepanity, pernah nggak kamu lihat ada produk yang baru launching, langsung viral, tapi nggak sampai setahun udah sepi di pasaran? Contohnya kayak es kepal milo itu, yang dulunya hype banget tapi sekarang hampir nggak ada. Nah, dalam bisnis, penyebab kasus seperti itu ada banyak, salah satunya adalah fondasi strategi produk yang belum matang.

Yah kita tahu sendirilah Crepanity, bahwa dunia bisnis itu dinamis. Yang viral-viral pasti akan sepi kalau trennya udah hilang, nggak ada inovasi lagi, muncul kompetitor baru, dan sederet elemen lainnya. Dan, itu sebabnya strategi produk sangatlah penting. Biar produk nggak cuma viral, tapi juga punya daya tahan yang kuat seiring berubahnya tren pasar.

Kalau kebetulan brand kamu serius pengen main long game, artikel ini bakal bantu kamu mengenal strategi produk dari akar sampai ranting-rantingnya. So, siapkan cemilannya, mari kita diskusikan sama-sama!

Apa Itu Strategi Produk?

Sebelum melangkah ke teknis yang lebih dalam, kita mulai dari yang paling mendasar dulu: apa itu strategi produk? Pertanyaan ini kelihatannya simpel, tapi banyak dari kita mungkin masih bingung, apalagi yang baru mulai ngebentuk positioning produknya.

Secara garis besar, strategi produk adalah rencana jangka panjang yang nentuin arah pengembangan produk. Mulai dari ide awal, marketing, sampai cara produk itu menjawab kebutuhan pasar. Itu secara umum.

Kalau ditarik lebih spesifik lagi, mengutip productplan, strategi produk juga jadi blueprint bisnis yang bantu kamu nentuin siapa target utamanya, value apa yang ditawarkan, dan goal apa yang pengen dicapai sepanjang siklus hidup produk. Jadi bukan cuma soal jualan, tapi juga tentang gimana produk kamu bisa stand out di tengah pasar yang makin kompetitif.

8 Bentuk Strategi Produk yang Paling Relevan saat Ini

Oke, definisinya udah dapet, sekarang kita lanjut kenalan sama macam bentuk strategi produk. Berbagai bentuk strategi ini bisa Crepanity sesuaikan sama kondisi pasar, siklus produk, dan arah brand kamu ke depan. 

Mengacu pada Tjiptono (2011) dalam bukunya “Manajemen dan Strategi Merek, strategi produk dapat diklasifikasikan ke dalam delapan bentuk utama berikut ini:

1. Positioning Produk

Bentuk strategi produk yang pertama adalah tentang gimana produk kamu “dikenal” di kepala konsumen. Positioning yang kuat bikin produk punya tempat khusus di pasar. Jadi produk kamu bukan sekadar terlihat, tapi juga diingat. Contohnya ya Apple, yang memposisikan dirinya sebagai produk premium dan inovatif.

2. Repositioning Produk

Saat pasar berubah atau positioning lama udah nggak relevan, repositioning jadi pilihan kamu Crepanity. Strategi produk ini mengubah persepsi konsumen terhadap produk, baik dari sisi nilai, fungsi, atau target audiens. Tapi ingat, repositioning itu tricky, jadi harus dijalankan dengan pertimbangan matang ya.

3. Overlap Produk

Ini terjadi saat dua atau lebih produk dalam satu brand bersinggungan di segmen pasar yang sama. Biasanya dipakai untuk mendominasi kategori tertentu dan mengamankan market share. Tapi hati-hati ya. Sebab kalau nggak, bisa bikin brand kamu jadi kanibal terhadap dirinya sendiri.

4. Lingkup Produk

Bentuk strategi produk yang keempat fokus pada seberapa luas atau sempit lini produk yang ditawarkan. Ada brand yang memilih fokus hanya pada satu kategori, ada juga yang memperluas ke berbagai varian untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

5. Desain Produk

Nggak cuma soal estetika, desain juga menyangkut fungsi, kenyamanan, dan experience. Kalau strategi desain produk brand kamu tepat, itu bisa jadi pembeda utama di tengah persaingan yang ketat, sekaligus membangun citra brand yang lebih solid.

6. Eliminasi Produk

Kadang, langkah terbaik justru bukan menambah, tapi mengurangi. Jadi kalau brand kamu punya produk yang performanya rendah atau udah nggak relevan, itu bisa dieliminasi demi efisiensi dan fokus ke produk yang lebih potensial.

7. Produk Baru

Strategi produk ini penting buat brand yang mau tetap relevan dan adaptif terhadap tren. Tapi, launching produk baru butuh riset mendalam, supaya nggak cuma jadi tambahan SKU yang akhirnya sepi peminat.

8. Diversifikasi

Kalau brand kamu udah cukup stabil, diversifikasi bisa jadi strategi untuk ekspansi. Entah dengan masuk ke kategori baru, segmen baru, atau teknologi baru. Tujuannya adalah membuka pasar dan revenue stream baru.

Oh ya, strategi ini bisa dilakukan lewat tiga pendekatan, yaitu:

  • Diversifikasi konsentris, yaitu memperkenalkan produk baru yang masih nyambung dengan produk lama (misalnya brand minuman masuk ke makanan ringan).
  • Diversifikasi horizontal, yakni menambah produk yang nggak berkaitan secara langsung, tapi masih dibeli oleh audiens yang sama.
  • Dan terakhir, diversifikasi konglomerat, yang berarti masuk ke pasar yang benar-benar baru dengan produk yang nggak berhubungan sama sekali. Biasanya dilakukan oleh brand besar yang udah punya resource mumpuni.

Komponen Kunci dalam Menyusun Strategi Produk

Tentu nggak cukup kalau cuma tau bentuk-bentuk strategi produk aja. Perencanaan di baliknya juga perlu kokoh, biar keputusan dari mulai harga sampai waktu launching, semuanya nyambung.

Mengutip Contactomagazine, ada beberapa elemen krusial yang perlu dikunci sebelum strategi produk kamu dilepas ke medan perang.

1. Apa yang Ingin Dicapai?

harap diingat ya Crepanity, bikin strategi produk itu sekadar soal “menjual produk sebanyak-banyaknya”. Kamu perlu spesifik: apakah mau gain awareness, jadi market leader di kategori tertentu, atau jadi top of mind di segmen niche? Visi inilah yang akan jadi GPS buat semua langkah berikutnya.

2. Target Konsumen

Nggak semua orang harus suka produk kamu, dan itu nggak masalah. Yang penting, kamu tahu persis siapa yang mau kamu sasar. Mulai dari demografi sampai gaya hidupnya. Semakin tajam kamu mendeskripsikan persona, semakin relevan juga cara kamu deliver value ke mereka.

3. Metode Penetapan Harga

Elemen strategi produk yang ketiga yaitu penetapan harga. Harga bukan cuma soal margin lho ya. Ini juga bagian dari persepsi brand. Kamu bisa pilih mau main di value-based pricing, penetration pricing, atau premium pricing. Yang penting, harga kamu harus logis buat konsumen, dan tetap sehat buat bisnis.

4. Kondisi Pasar

Jangan asal tancap gas sebelum baca peta. Lihat dulu: tren apa yang lagi naik, siapa pemain lama, siapa pendatang baru, dan celah apa yang bisa dimaksimalkan. Insight dari kompetitor dan tren pasar ini akan ngebantu kamu nyusun strategi produk yang grounded, bukan sekadar gimmick.

5. Tujuan Teknis

Ini bagian yang sering kelewat tapi sebenarnya krusial. Kamu perlu tahu: fitur apa yang harus dikembangkan, teknologi apa yang dibutuhkan, dan resource apa yang tersedia. Jangan sampai strategi marketing kamu muluk, tapi produkmu sendiri belum siap secara teknis. Oke?

6. Value Proposition

Komponen strategi produk keenam ini intinya: kenapa orang harus peduli sama produk kamu? Jawaban dari pertanyaan ini harus konkret, bukan sekadar “kami beda” atau “kami lebih baik”. Temukan nilai unik yang bisa kamu tawarkan dan pastikan itu relevan sama kebutuhan si target konsumen tadi.

7. Timeline

Mau sekuat apapun idenya, strategi produk yang nggak punya time frame itu gampang kabur arahnya. So Crepaniti, bikin timeline yang realistis, dari tahap validasi ide, prototyping, launching, sampai evaluasi. Dengan begitu, kamu tahu kapan harus ngebut dan kapan harus evaluasi ulang.

Langkah Praktis Menyusun Strategi Produk

Udah paham komponen dasarnya? Sekarang saatnya masuk ke langkah praktis menyusunnya. Yap, strategi produk itu bukan sesuatu yang dibikin sambil ngopi sore, Crepanity. Perlu struktur, perlu logika, dan yang paling penting: harus bisa dijalanin. 

Berikut ini langkah-langkah praktis yang bisa kamu ikutin biar strategi kamu nggak cuma keren di deck presentasi.

1. Menentukan Visi Produk

Ini fondasinya. Sebelum ngapa-ngapain, tanya dulu: produk ini sebenernya mau dibawa ke mana? Visi ini ngebantu kamu bikin keputusan yang konsisten, baik soal fitur, target pasar, sampai cara komunikasi brand. Kalau visi kamu belum jelas, produkmu ya bakal gampang keseret-seret tren tanpa arah.

2. Melakukan Riset Pasar dan Kompetitor

Jangan nebak-nebak kondisi pasar. Validasi ide kamu lewat data yang nyata. Lihat tren industri, cek kebutuhan yang belum terpenuhi, dan pelajari kompetitor, entah yang sukses maupun yang gagal. Dari situ kamu bisa tahu: mana peluang yang bisa digarap, dan mana jebakan yang harus dihindari.

3. Menentukan Target Konsumen dan Value Proposition

Kenali siapa yang kamu ajak ngobrol. Bukan cuma umurnya berapa atau tinggal di mana, tapi juga pain point dan motivasinya. Habis itu, cocokin dengan value proposition produk kamu.

Harus ada irisan yang kuat di antara keduanya. Kalau nggak, produkmu bakal susah relevan dan susah nempel di hati mereka.

4. Mengelola Anggaran Produk

Strategi produk yang keren tapi overbudget = mimpi buruk. Kamu perlu hitung semua biaya: dari riset, produksi, distribusi, sampai pemasaran. Prioritaskan pengeluaran berdasarkan dampaknya. Jangan asal bakar duit, tapi juga jangan terlalu pelit kalau itu bisa naikin kualitas atau percepat time-to-market.

5. Menetapkan Strategi Harga dan Pemasaran

Ini ujung tombaknya. Harga kamu harus sesuai dengan positioning dan value yang ditawarkan. Mau main murah tapi volume tinggi? Atau premium dengan margin besar? 

Sesuaikan juga dengan strategi pemasaran; mau fokus ke awareness dulu, atau langsung dorong konversi? Pastikan dua hal ini jalan beriringan, biar produknya nggak cuma kelihatan, tapi juga laku.

Simpulan

Itulah tadi uraian tentang strategi produk. Sekali lagi, strategi produk itu ibarat blueprint utama buat memastikan produk kamu nggak cuma rame di awal, tapi juga relevan dalam jangka panjang. Biar lebih nempel di kepala, ini dia beberapa hal penting yang perlu kamu catat:

  • Definisi & Peran Strategi Produk: Bukan sekadar rencana, tapi fondasi arah bisnis yang menyatukan visi, pengembangan produk, pemasaran, sampai positioning.
  • 8 Bentuk Strategi Produk: Mulai dari positioning, desain, sampai diversifikasi; masing-masing punya fungsi berbeda yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan brand kamu.
  • Komponen Kunci: Visi, persona, value proposition, hingga timeline harus sinkron dan logis. Ini bukan sekadar teori, tapi penentu eksekusi di lapangan.
  • Langkah Praktis: Dari riset pasar sampai strategi harga, semuanya harus dijahit jadi satu kesatuan yang relevan, achievable, dan scalable.

Kalau kamu lagi nyusun strategi produk dan butuh partner yang nggak cuma mikir, tapi juga gerak bareng kamu sampai tuntas, Crepanion siap turun tangan.

Di Crepa, kita nggak cuma kuat di Influencer Marketing dan Social Media Activation, tapi juga punya layanan Crowdsourcing yang bisa bantu kamu bangun momentum dan validasi pasar. Mulai dari Ghost Order, Engagement Booster, Positive Buzzers, sampai Event Attendance Support.

Butuh yang lebih serius? Tenang, Managed Services kita juga lengkap, dari Corporate Identity, Website Development, sampai Brand Training. Semua bisa bantu kamu rawat produk dan brand dari dalam ke luar.

Gimana, Crepanity? Mau langsung gas atau diskusi duku? Tinggal klik ikon WhatsApp di pojok kanan bawah ya Crepanity