

Sebagai marketer, kita pasti pernah ngerasa konten yang dibikin udah keren, visualnya catchy, CTA-nya udah jelas, tapi konversinya masih gitu-gitu aja. Kalau Crepanity lagi ngalamin ini, bisa jadi yang kurang bukan idenya, tapi data driven content yang belum jadi fondasi strategi kamu.
Menurut Invoca, 87% marketer ngaku kalau data itu aset penting yang belum dimaksimalkan. Bisnis yang menerapkan strategi data driven pun bisa dapet ROI 5-8 kali lebih tinggi daripada yang tidak. Artinya, data driven content ini emang penting buat strategi konten kamu.
Tapi Crepanity nggak perlu khawatir. Di artikel ini, kita bakal bahas tuntas gimana data driven content bisa jadi senjata kamu buat bikin konten yang relevan, dan pastinya high konversi. Scroll aja terus, kita akan masuk ke deep dive-nya bareng-bareng.
Apa Itu Data Driven Content dalam Marketing?
Sekarang kita masuk di bagian paling dasar dulu, yaitu soal: apa yang dimaksud dengan data driven content?
Sederhananya, data driven content itu strategi bikin konten yang nggak asal feeling. Tapi berangkat dari data audiens, kayak misal interest, behavior, sampai pola konsumsi konten. Jadi tiap konten yang dibikin itu punya alasan jelas dan relevansi yang kuat. Nggal asak nebak-nebak.
Menurut Clickworker, pendekatan ini cukup membantu para marketer untuk lebih presisi dalam nentuin topik, format, sampai timing distribusi. Jadi hasil yang diharapkan itu bukan sekadar rame reach, tapi juga sesuai sama kebutuhan audiens yang real-time dan terukur.
Kenapa Data Driven Content Itu Penting?
Oke, Crepanity mungkin masih kabur soal alasan kenapa data driven content itu penting. Biar lebih rinci lagi, berikut dikutip Turtl.co soal alasan kenapa kamu nggak boleh skip strategi konten berbasis data ini:
1. Buka Jalan buat Konten yang DIpersonalisasi
Kita tahu sendiri, sekarang tuh eranya personalized marketing. Dan personalisasi dalam konten itu bukan cuma nyapa pakai nama audiens doang. Bukan.
Lewat data driven content, kamu bisa nyampein pesan yang beneran nyentuh pain point audiens, karena kontennya dibangun dari insight yang mereka tunjukin langsung. Jenis data yang biasanya dipakai buat konten berbasis data meliputi:
- Data perilaku: interaksi user di website, social media, atau campaign email kamu.
- Data demografi & firmografi: dari umur, lokasi, jabatan, sampai jenis industri mereka.
- Data psikografis: minat, value hidup, sampai gaya komunikasi yang mereka suka.
2. ROI Nggak Lagi Sekadar Angka Tebakan
Nah, karena data driven content itu lebih akurat dalam menjawab kebutuhan audiens, artinya biaya produksi konten bisa lebih efisien. Kemungkinan hasil yang didapat pun—entah itu leads, engagement, atau sales—jadi lebih terukur dan menguntungkan.
3. Engagement Naik karena Kontennya Relevan
Seperti Crepanion bilang tadi, sekarang tuh eranya personalisasi. Audiens sekarang udah pinter dan selektif dalam melihat konten. Mereka hanya mau berhenti scroll kalau kontennya memang relate.
Makanya, dengan insight dari data, kamu bisa tahu kapan harus muncul, di mana, dan bawa topik apa yang paling bikin mereka stay.
4. Lead Nggak cuma Masuk, tapi Di-manage dengan Cerdas
Selanjutnya, data driven content bisa bantu kamu nggak cuma dapetin leads, tapi juga nurture mereka sampai siap beli. Jadi kamu bisa manage prospek, dengan mapping konten berdasarkan journey audiens kamu. Oke banget kan?
Langkah-langkah Bikin Konten Berbasis Data
Sampai sini, kamu mungkin penasaran: lalu gimana cara bikin strategi konten berbasis data untuk brand?
Oke, sebelum itu, Crepanity perlu pahami dulu, bahwa data driven content itu bukan soal cari & numpuk angka doang. Tapi lebih ke gimana sih manfaatin data yang kamu dapat untuk bantu kamu ngasih konten yang relevan buat audiens.
Nah, ada insight menarik dari Dataddo, yang bisa kamu pakai buat strategi konten berbasis data:
1. Kenalin Siapa Audiens yang Kamu Ajak Ngobrol
Sebelum produksi konten, kamu wajib tahu siapa audiens yang kamu tuju. Jangan cuma ngira-ngira demografi lho ya. Usahakan gali lebih dalam soal preferensi dan kebiasaan mereka.
- Gunakan tools seperti Google Analytics, Meta Insights, atau TikTok Analytics
- Lihat behavior: konten seperti apa yang mereka klik, share, dan komen
- Cek interest mereka lewat keyword search dan tren sosial media
2. Tentukan Goal Konten dan Sekalian Set KPI-nya
Konten yang bagus harus punya tujuan, ini pasti. Kamu mau ningkatin traffic? Lead? Atau edukasi pasar? Itu semua harus jelas dulu, biar kamu tahu suksesnya konten diukur dari mana.
- Buat goal spesifik (misal: naikkan conversion rate 15% dalam 2 bulan)
- Tentukan KPI: impressions, CTR, form submissions, atau engagement rate
- Pastikan goal-nya align sama campaign besar brand kamu
3. Rancang Strategi Konten yang Sesuai dengan Insight
Setelah tahu siapa targetnya dan mau ke mana arahnya, baru deh kamu bentuk strategi kontennya. Mulai dari topik, format, sampai platformnya.
- Gunakan data buat menentukan topik yang sering dicari atau dibutuhkan
- Pilih format: artikel, video pendek, carousel, atau infografik
- Tentuin channel distribusi: blog, IG, TikTok, atau LinkedIn
4. Analisis Datamu, Jangan cuma Dikumpulin
Kalau udah nemu datanya, nggak mungkin dong itu barang kamu kumpulin doang. Jadi, data yang terkumpul itu buat ditranslate jadi insight nge-rencanain konten kamu. Ini yang bakal bantu kamu tahu mana yang work, mana yang perlu dipoles.
- Lacak performa konten per kanal secara berkala
- Bandingkan antara satu konten dengan konten lain
- Lihat tren: waktu tayang terbaik, jenis konten paling disukai
5. pantau Terus Performan dan Jangan Lupa Dioptimasi
Kemudian langkah yang terakhir, Crepanity perlu ingat bahwa data driven content itu bukan sistem sekali jalan. Evaluasi rutin itu wajib kamu lakukan biar konten kamu bisa terus adaptif dan relevan.
- Cek hasil real-time pakai dashboard analytics
- A/B testing buat CTA, judul, atau visual
- Optimalkan konten lama berdasarkan performa dan update data baru
Simpulan
Itulah cara bikin data driven content yang nggak cuma cakep di insight, tapi juga bisa ngasih hasil nyata buat brand kamu. Jadi, kalau selama ini kamu udah capek produksi konten tapi konversinya nggak naik-naik, mungkin saatnya ubah pendekatan.
Mulai dari mindset, tools, sampai strategi, semuanya udah Crepanion bahas buat bantu kamu bikin konten berbasis data yang lebih nendang. Biar makin nempel di kepala (dan gampang dicatet), ini rangkuman langkah penting yang perlu kamu inget:
- Data driven content adalah pendekatan bikin konten berdasarkan analisis data audiens, performa, dan kebutuhan pasar.
- Penting karena bisa bantu personalisasi konten, ningkatin ROI, keterlibatan audiens, sampai manajemen prospek yang lebih optimal.
- Langkah-langkahnya: kenali audiens kamu, tentukan tujuan & KPI, susun strategi konten, analisis data secara rutin, dan terus pantau & optimasi campaign kamu.
Nah, kalau kebetulan Crepanity masih terbatas tim kreatifnya, dan butuh partner yang bisa bantu ngulik strategi data driven content sampai eksekusi kontennya, Crepanion siap jadi partner kamu!
Kami punya layanan Social Media Management untuk Instagram dan TikTok. Mulai dari proses riset, produksi, desain visual, sampai optimasi konten berdasarkan data, Crepanion bisa bantu kamu. Tenang, Crepanion nggak cuma ngebut bikin konten kok, tapi juga mikirin dampaknya.
Gimana, mau ngobrol lebih lanjut bareng tim Crepanion? Yuk, klik ikon WhatsApp di pojok kanan bawah dan mari kita mulai brainstorming bareng!